Sejak 2007, program konversi BBM ke LPG hemat subsidi Rp 197 triliun

Merdeka.com – Direktur Pembinaan Hilir Migas Kementerian ESDM, Setyorini Tri Hutami membanggakan program konversi minyak tanah ke elpiji (LPG) yang telah berjalan sejak 2007 lalu. Menurutnya, program ini telah menghemat anggaran subsidi Rp 197,05 triliun sejak 2007.

“Penghematan subsidi dari minyak tanah sebesar Rp 197 triliun. Pengeluaran nelayan hemat 700 ribu per bulan berkat konversi BBM ke LPG. Untuk kendaraan, Pertamina sudah memulai dengan Vi-Gas,” kata Setyorini Tri Hutami di Hotel Shangrila, Jakarta, Selasa (17/1).

Selain itu, konversi BBM seperti Premium ke LPG juga bisa mengurangi polusi udara, serta harganya lebih murah dan efisien. Program itu juga mendorong pembukaan lapangan kerja, di mana saat ini sebanyak 89 juta tabung LPG 3 Kg beredar di masyarakat.

“Prinsipnya pemerintah kalau bisa memberikan lebih baik, kita memberi lebih baik. LPG bersih, meningkatkan efisiensi, liter setara Premium lebih murah. Konversi tentu jadi hak semua orang memilih bahan bakar terbaik,” ujarnya.

Saat ini, pemerintah tengah mengkaji sumber energi alternatif untuk menggantikan LPG. Salah satu contohnya dimethyl eter dari batu bara kalori rendah.

“Kita punya tambang batu bara rendah kalori, bisa jadi dimethyl eter, perlu modifikasi tertentu agar bisa dipakai di rumah tangga. Kita mencari energi-energi lain untuk mengkonversi LPG,” tuturnya.

Seperti diketahui, program konversi telah dilakukan diseluruh Indonesia, kecuali Nusa Tenggara Timur, Maluku, Maluku Utara, Papua, dan Papua Barat serta pulau-pulau kecil yang sulit untuk dikonversi karena keterbatasan infrastruktur dasar. Saat ini, terdapat 3.250 agen dan 128.044 pangkalan elpiji 3 Kg yang tersebar hingga pelosok.

Pertamina juga berupaya fokus penyediaan LPG kepada masyarakat yang terus mengalami pertumbuhan dari tahun ke tahun dan Pertamina memproyeksikan konsumsi LPG 3 Kg tahun ini sebesar 6,6 juta metrik ton. Meningkat dibandingkan dengan realisasi permintaan pada tahun lalu sebesar 5,57 juta metrik ton.

Program konversi BBM ke LPG 3 Kg tidak menggunakan LPG impor sehingga tidak menyebabkan ekonomi biaya tinggi. Program konversi ini memanfaatkan LPG hasil produksi dalam negeri. Saat ini tambahan produksi dalam dalam negeri dapat diperoleh dari RFCC, TPPI, dan Kilang LPG Mundu dengan total penambahan sekitar 1.650 MT per hari.

 

 

Sumber : https://www.merdeka.com/uang/sejak-2007-program-konversi-bbm-ke-lpg-hemat-subsidi-rp-197-triliun.html

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *